Sebuah kumpulan celoteh seseorang yg selalu penasaran. Prinsipnya adalah "bebas dalam keterbatasan".
Thursday, September 20, 2012
Juli-Agustus yang "Gak santai"
Tidak mudah memang untuk meninggalkan rutinitasku di Indonesia. Biasanya, pagi, setelah bangun dan sarapan aku berangkat ke kampus, pulang sore dan terkadang malam, pulang kerumah langsung makan, namun biasanya tidak, dilanjut berkumpul dengan rekan-rekan HIPMAku yang hebat hingga malam. Ya, paling cepat pulang pukul 10, namun seringnya diatas pukul 11. Pulang, tidur dan kadang mengerjakan dulu beberapa tugas. Rutinitasku seperti itu. Namun beberapa minggu menjelang keberangkatanku, rutinitas sedikit berubah. Saat itu aku sedang melaksanakan Kerja Praktek di Dinas Komunikasi dan Informasi, jadi biasanya waktu lebih banyak di kantor atau di rumah teman satu kelompokku untuk mengerjakan tugas dan laporan kerja praktek. Kelompok Kerja Praktekku berdua, aku dan rekanku.
Tugas dan laporan Kerja Praktek yang seharusnya dikerjakan dari pertengahan Juli hingga September, terpaksa harus kejar tayang menjadi kurang lebih hanya 3 minggu. Itu belum termasuk revisian. Ya, memang padat sekali. Disamping itu rekan-rekan hebatku di HIPMA memiliki 3 acara besar yang harus aku kontrol dan beri motivasi. Kegiatan tersebut pun dipadatkan dalam 2 bulan, Juli dan Agustus. Saat itu memang benar-benar pengaturan waktulah yang diuji. Hingga H-1 sebelum keberangkatanku, aku masih harus menyelesaikan revisian laporan Kerja Praktek dan harus mengedit Video Dokumentasi Kegiatan hingga dini hari karena itu harus selesai sebelum aku berangkat.
29-8-2012. Ya, itu hari rabu. Karena malam hingga dini harinya aku harus mengerjakan apa yang harus aku selesaikan, dampaknya adalah kurang tidur. Alhasil packingku terlambat. Pukul 12 siang harus sudah ada di Kampus untuk menghadiri pelepasan oleh Menteri Depnakertrans. Karena pergi ke kampus dengan terburu-buru, handphoneku tertinggal dirumah. Pukul 11:30 Alhamdulillah aku bertemu temanku dan meminjam motor untuk secepatnya mengambil handphone dan kembali ke kampus. Ya. Lagi-lagi aku diselamatkan saat itu. Alhamdulillah.
Awalnya ini memang sebuah kejadian biasa saja. Kejadian karena kecerobahan diri. Kemudian terpikir beberapa waktu kemudian, ternyata semua itu adalah pelajaran untuk memampukanku di masa depan. Pelajaran apa yang didapat? Banyak! Percayalah. Kejadian itu membuatku mengerti bahwa pengaturan waktuku saat itu masih kurang baik. Manajemen di dalam diri yang harus dibangun lagi dan dimatangkan.
Bukankah ini merupakan alasan mengapa berada di Universitas Kehidupan? Ya. Kejadian ini kupelajari. Belajar dari seluruh kejadian. Mempelajari tingkah-laku diri sendiri, mempelajari tingkah-laku orang lain. Dan yang terpenting adalah mempelajari maksud Tuhan yang diwakilkan dalam tingkah-laku orang lain.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment